TUGAS




O
L
E
H

BERNADUS ZAKARIAS WENI LIWANG
1691405
SI PAK / III











SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KRISTEN SUMBA
LEWA 2015
EKOLOGI
Menurut Budaya Alor
Pandangan religius tentang alam
Pandangan secara umum masyarakat Alor mengenai alam adalah bahwa alam ini milik Tuhan. Segala sesuatu yang ada atau mengisi alam semesta ini adalah bersumber dari Tuhan. Karena pada hakikatnya masyarakat Alor terdiri dari agama kristen protestan, Islam, serta Katolik. Di Alor, terutama beberapa daerah masih menganggap alam sebagai warisan nenek-moyang yang patut disembah. Misalnya daerah Paula Yolanda yang masih menganut pandangan bahwa batu dan kayu adalah benda alam yang patut disembah karena memiliki hubungan dengan nenek moyang. Meskipun suku-suku/daerah-daerah kecil ini sudah memiliki agama yang sudah diakui oleh negara, namun ritual-ritual dan budaya mengenai persepsi tentang alam masih berlaku.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi di alam Alor sering dianggap sebagai rencana Tuhan terutama kerusakan yang terjadi secara alami (bukan karena ulah manusia). Namun demikian, yang lebih banyak menyebabkan kerusakan adalah manusia, sehingga seringkali orang menganggap bahwa kerusakan yang terjadi di alam Alor (secara alami) adalah teguran/peringatan Tuhan kepada manusia untuk bertobat. Baik masyarakat yang beragama Kristen, islam maupun katolik beranggapan yang tidak jauh berbeda yang semuanya berujung kepada Sang Pencipta.
Alam adalah lingkungan yang dilindungi. Alam merupakan permukaan bumi yang dimana alam ini tempatnya tidak ada aktifitas manusia melainkan alam ini sebagai tempat yang natural, sehingga alam sangat dilindungi untuk kehidupan hewan dan makhluk-makhluk lainnya.
Alam adalah permukaan bumi yang dimana alam ini tempatnya tidak ada aktifitas manusia melainkan alam ini sebagai tempat yang masih natura untuk kebutuhan hewan dan makluk-makluk lainnya. Alam merupakan bagian bumi yang dimana bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui saat ini yang dapat mendukung kehidupannya, dan fiture alamnya adalah subjek dari banyak bidang penelitian ilmiah.
Tidak jauh berbeda dengan pandangan orang Kristen sendiri. Semuanya kembali kepada Firman Tuhan yang tercatat dalam proses penciptaan. ALLAH menciptakan segala sesuatu, alam dan segala isinya. Semuanya itu diciptakan dengan baik. Adapun landasan teologis dan asas perlindungan menjadi sangat penting dalam rangka membangun moral masyarakat melalui pelusuran kembali cara pandang masyarakat tentang alam. Sebagaimana dasar teologi etika lingkungan alam didalam kisah penciptaan alam semesta ini di katakan dalam (kej 1:13) “maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”.ayat ini adalah kesimpulan dari semua ciptaan-Nya bahwa alam semesta maupun manusia di ciptakan Allah dengan sempurna, untuk itu manusia berkuasa untuk alam semesta, memelihara dan mengusahakannya untuk kelangsungan hidup dari makhluk hidup yang ada dibumi.
Dalam hal memelihara dan mengusahakan mau menegaskan bahwa alam semesta sudah dipercayakan seutuhnya kepada manusia untuk dikelola, dan untuk maksud ini juga alam tidak boleh di salah kelolakan. Sebab, alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal manusia. Kondisi lingkungan alam akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia.karena itu sudah selayaknya kita menjaga bumi satu-satunya ini dari kerusakan lingkungan.