pacman, rainbows, and roller s
Nadus 5Delaki/alorPoku 1Foto1326Teras 001 1
Klik dulu disiniNama gua BERNADUS. Perantau dari DELAKI/ ALOR/ NTT. belajar di STT GKS LEWA/SUMBA.
Weni liwang

UNSUR-UNSUR BELAJAR.. STT GKS LEWA

BERNADUS LIWANG


 PENDAHULUAN
Salah satu faktor penting yang yang harus diperhatikan guru adalah berkenan dengan prinsip- prinsip belajar dalam asas-asas pembelajaran. Pemahaman dengan ketrampilan menerapkan prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran akan membantu guru untuk mampu mengelola proses pembelajaran secara tepat, sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
A. UNSUR-UNSUR BELAJAR
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk terwujudnya perkembangan potensi peserta didik tersebut tentunya merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang sangat singkat. Oleh karena itu seluruh proses dan tahapan pembelajaran harus mengarah pada upaya mencapai perkembangan potensi-potensi anak tersebut.
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upanya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan unsur-unsur yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar.
Davies (1991 : 33), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan unsur-unsur belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2. Setiap murid belajar menurut tenpo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (rienforcement).
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.
5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih bermotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
unsur-unsur belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif didalam proses pembelajaran. Bagi guru, kemampuan menerapkan unsur-unsur belajar dalam proses pembelajaran akan dapat membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanan pembelajaran. Sementara bagi siswa unsur-unsur pembelajaran akan membantu tercapainya hasi belajar yang diharapkan.
Beberapa unsur belajar yang dapat djadikan pegangan guru di dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan diyakini memberikan pengaruh bagi pencapaian hasil belajar diantaranya adalah:
1. Unsur perhatian dan motivasi.
2. Unsur transfer dan retensi.
3. Unsur keaktifan.
4. Unsur keterlibatan langsung.
5. Unsur pengulangan.
6. Unsur tantangan.
7. Unsur balikan dan penguatan.
8. Unsur perbedaan individual.


B. IMPLIKASI UNSUR-UNSUR BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Berikut ini diuraikan beberapa unsur belajar yang dapat dikembangkan proses pembelajaran.
1. UNSUR PERHATIAN DAN MOTIVASI
Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan motivasi. Sejumblah hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar.
Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi didalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan.
Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah (2006:148).
Dalam kegiatan belajar, peran guru sangat penting didalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru hendaknya dapat menyakinkan siswa bahwa hasil pembelajaran yang baik adalah suatu kebutuhan guna mencapai sukses yang dicita-citakan. Ketrampilan tertentu adalah kebutuhan, maka siswa akan lebih mudah untuk mendorong melakukan aktivitas belajar.
Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapa penulis atau ahli yang lain menyebutnya motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi internal atau motivasi instrinsik, adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas. Sebagai contoh, seorang siswa mempelajari pelajaran fisika dengan sungguh-sungguh karena terdorong untuk memperoleh pengetahuan atau mendalami mata pelajaran tersebut.
Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu. Contohnya, Tono seorang murid sekolah dasar, berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang tinggi pada mata pelajaran matematika misalnya, karena orang tuanya menjanjikan akan memberikan hadiah bilamana ia mendapatkan nilai yang tinggi pada mata pelajaran tersebut.
Penerapan unsur-unsur motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut.
 Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek-aspek biologis, sosial dan emosional, akan tetapi individu juga perlu dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat ini.
 Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha.
 Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian.
 Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar.
 Motivasi bertambah apabila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.
 Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi.
Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha:
 Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.
 Mengkondisikan proses belajar aktif.
 Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.
 Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa didalam belajar (misalnya kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan dsb)
 Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.
 Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin pula memberihtahukanhasilnya kepada siswa.
 Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan menghubungkannya dengan kehidupan dengan kehidupan nyata sehari-hari.

2. UNSUR TRANSFER DAN RETENSI
Berkenaan dengan proses transfer dan retensi terdapat beberapa prinsip yaitu;
a. Tujuan belajar dan daya ingat dapat menguat retensi.
b. Bahan yang bermakna bagi pelajar dapat diresap lebih baik.
c. Retensi sesorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses pelajar itu terjadi.
d. Latihan yang terbagi bagi memungkinkan retensi yang lebih baik.
e. Penelahaan bahan-bahan faktual ketrampilan dan konsep dapat meningkatkan retensi.

3. UNSUR KEAKTIFAN
Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru didalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik inteklektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan.
Dalam proses kontruksi itu menurut Glasersferld, diperlukan beberapa kemampuan: (1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, (kemampuan membandingkan, mengambil keputusan (justifikasi) mengenai persamaan dan perbedaan, dan (3) kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari pada pengalaman yang lain. Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman sangat penting karena pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi dengan pengalaman-pengalaman tersebut.
Implikasi unsur keaktifan atau aktivitas bagi guru didalam proses pembelajaran adalah:
a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk beraktivitas dalam proses belajarnya.
b. Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen.
c. Memberi tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.
d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respon terhadap pertanyaan-pertayaan yang diajukan.
e. Menggunakan multi metode dan multi media didalam pembelajaran.

 UNSUR BELAJAR KOGNITIF
Beberapa hal berikut ini sangat penting diperhatikan dalam proses pembelajaran kognitif;
 perhatian harus dipusatkan pada aspek-aspek lingkungan yang relavan sebelum proses belajar kongnitif terjadi.
 Hasil belajar kognitif akan berfariasi sesuai dengan taraf dan jenis perbedaan individual yang ada.
 Bentuk-bentuk kesiapan perbendaharaan kata atau kemampuan membaca,kecakapan dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap proses belajar kognitif.
 Pengalaman belajar harus di organisasikan kedalam satuan-satuan atau unit-unit yang sesuai.
 Bila menyajikan konsep,kebermaknaan dalam konsep amatlah penting .Perilaku mencari,penerapan,pendefinisien resmi dan penilaian sangat diperlukan untuk menguji bahwa konsep benar-benar bermakna.
 Dalam pemecahan masalah ,para siswa harus di bantu untuk mendefinisikan dan membantasi lingkup masalah ,menemukan informasi yang sesuai,menafsirkan dan menganalisis masalah dan memungkinkan tumbuhnya kemampuan berfikir yang multi dimensional (divergent thinking).

 UNSUR BELAJAR AFEKTIF
Pembelajaran afektif dapat dilaksanakan dengan baik dalam upaya mencapai hasil belajar yang di harapkan bila mana guru memperhatikan beberapa hal berikut:
 Sikap dan niai tidak hanya diperoleh dari proses pembelajaran langsung ,akan tetapi sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lain .
 Sikap lebih mudah dibentuk karena pengalaman yang menyenangkan.
 Nilai-nilai yang ada pada diri individu di pengaruhi oleh standar perilaku kelompok .
 Bagaimana para siswa menyesuaikan diri dan memberi reksi terhadap situasi akan memberi dampak dan pengaruh terhadap proses belajar afektif.
 Dalam banyak kesempatan nilai-nilai penting yang diperoleh pada masa kanak-kanak akan tetap melekat sepanjang hayat.
 Proses belajar disekolah dan kesehatan mental memiliki hubungan yang erat.
 Model interaksi guru dan siswa yang positif dalam proses pembelajaran dikelas, dapat memberikan kontribusi bagi tumbuhnya sikap positif dikalangan siswa.
 Para siswa dapat dibantu agar lebih matang dengan cara memberikan dorongan bagi mereka untuk lebih mengenal dan memahami sikap, peranan serta emosi.






 UNSUR BELAJAR PSIKOMOTORIK
Terhadap beberapa hal penting yang perlu diketahui guru berkenaan dengan pembelajaran psikomotorik:
a. Perkembang psikomotorik anak, sebagian berlangsung secara beraturan, dan sebagian diantaranya tidak beraturan.
b. Didalam tugas suatu kelompok akan menunjukan fariasi kemampuan dasar psikomotorik.
c. Struktur ragawi dan sistem syaraf individu membantu menentukan taraf penampilan psikomotorik.
d. Melalui aktifitas bermain dan aktifitas informal lainnya para siswa akan memperoleh kemampuan mengontrol gerakannya secara lebih baik.
e. Seirama dengan kematangan fisik dan mental, kemampuan belajar untuk memadukan dan memperluas gerakan motorik akan lebih dapat diperkuat.
f. Faktor-faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap bentuk dan cakupan penampilan psikomotor individu.
g. Penjelasan yang baik, demontrasi dan partisipasi aktif siswa dapat menambah efisiensi belajar psikomotorik.
h. Latihan yang cukup diberikan dalam rentang waktu tertentu dapat memperkuat proses belajar psikomotorik.
i. Tugas psikomotorik yang selalu sukar bagi siswa dapat menimbulkan keputusaan dan kelelahan yang lebih cepat.
Beberapa unsur pembelajaran yang dikemukakan diatas menjadi bahan kajian dan pertimbangan dasar bagi guru dalam memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran, memilih metode atau srategi, menemukan teknik-teknik pemotifasian siswa serta mengenal lebih mendalam masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam upaya mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.



aaaaaaagsfrstyqsjhwgu

Back to posts
Comments:
[2018-08-10 14:59] Albertheili :

The prostate is a vital a part of a male's reproductive :. It secretes fluids that aid in the transportation and activation of sperm. The prostate related can be found just as you're watching rectum, below the bladder and surrounding the urethra. When there is prostate problem, it is almost always really miserable and inconvenient for that patient as his urinary system is directly affected.

The common prostate health problems are prostate infection, enlarged prostate and cancer of the prostate.



Prostate infection, often known as prostatitis, is regarded as the common prostate-related overuse injury in men younger than 55 years of age. Infections of the prostate gland are classified into four types - acute bacterial prostatitis, chronic bacterial prostatitis, chronic abacterial prostatitis and prosttodynia.

Acute bacterial prostatitis is the least common coming from all kinds of prostate infection. It is due to bacteria located in the large intestines or urinary tract. Patients can experience fever, chills, body aches, back pains and urination problems. This condition is treated by utilizing antibiotics or non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) to ease the swelling.

Chronic bacterial prostatitis is really a condition of a particular defect in the gland as well as the persistence presence of bacteria within the urinary tract. It can be brought on by trauma to the urinary tract or by infections originating from other areas in the body. A patient can experience testicular pain, small of the back pains and urination problems. Although it is uncommon, it can be treated by removal with the prostate defect followed by the employment antibiotics and NSAIDs to deal with the inflammation.

Non-bacterial prostatitis is the reason for approximately 90% of all prostatitis cases; however, researchers have not to determine the cause of these conditions. Some researchers think that chronic non-bacterial prostatitis occur as a consequence of unknown infectious agents while other believe that intensive exercise and heavy lifting could cause these infections.

Maintaining a Healthy Prostate

To prevent prostate diseases, an appropriate meals are important. These are some with the actions you can take to keep your prostate healthy.

1. Drink sufficient water. Proper hydration is necessary for general health and will also also keep the urinary track clean.

2. Some studies suggest that several ejaculations each week will prevent prostate type of cancer.

3. Eat steak in moderation. It has been shown that consuming more than four meals of beef every week will raise the likelihood of prostate diseases and cancer.

4. Maintain an effective diet with cereals, vegetable and fruits to make sure sufficient intake of nutrients needed for prostate health.

The most important measure to take to make certain a normal prostate is to select regular prostate health screening. If you are forty years and above, you need to choose prostate examination one or more times annually.


UNDER MAINTENANCE
Buka facebookmu.
Kata bijak zackha
Twitter bro.
Youtube, BERNAD
SABRI BIBLE
Nadus 6BERNADUS ZAKARIAS WENI LIWANG