Nadus 5Delaki/alorPoku 1Foto1326Teras 001 1
Klik dulu disiniNama gua BERNADUS. Perantau dari DELAKI/ ALOR/ NTT. belajar di STT GKS LEWA/SUMBA.
Weni liwang

DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN.. TUGAS LAPORAN BACA.. STT GKS LEWA

TUGAS
(LAPORAN BACA)


O
L
E
H
NAMA : BERNADUS Z. WENI LIWANG
NIM : 1691405
PRODI/SEMESTER: SI-PAK-A/SEMESTER I
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KRISTEN SUMBA
(STT-GKS)
LEWA,
2014





BAB IV
LANDASAN SOSIOBUDAYA DALAM PENDIDIKAN

1. Manusia Sebagai Makhluk Sosiobudaya.
Sebagai manusia yang bersosial dan berbudaya, sangatlah wajar terjadi interaksi antara pendidik dan terdidik. Sifat-sifat sebagai makluk sosial sesungguhnya sudah dimiliki individu sejak lahir(bayi), bahwa bayi berkeinginan berhubungan dengan lingkungannya. Bayi senyum ketika bersama ibunya, dan terlihat ketakutan dan sebagainya.
Beberapa factor yang menunjukkan bahwa manusia sebagai makluk sosial adalah sebagai berikut;
a. Sifat ketergantungan manusia dengan manusia lain. Bayi yang dilahirkan sangat tergantung kepada pertolongan dan perlindungan orang tuanya.
b. Sifat adaptability dan intelegensi.manusia memiliki potensi untuk menyesuaikan diri, meniru dan beridentifikasi.
Selain factor- factor, ada pula fungsi-fungsi terdidik sebagai berikut;
1. Meneladani norma-norma dari perilaku pendidik
2. Ikut serta melakukan yang di perankan pendidik
3. Menerimah nilai-nilai yang di kembangkan pendidik

2. Faktor Yang Mempengaruhi Saosialisasi
Dalam proses sosial individu dipengaruhi oleh beberapa factor;
a. Factor organism biologis, yaitu perangkat jasmani seseorang yang berperan member perlengkapan dalam mempertahankan hidupnya.
b. Factor lingkungan alami, adalah benda sekitar lingkungan yang non manusia yang member tempat unutk mengembangkan perilaku
c. Factor lingkungan sosial dan budaya, yaitu hasil ciptaan manusia sendiri

3. Kebudayaan Sebagai Perangkat Norma
Kebudayaan merupakan seperangkat aturan yang di hayati oleh sekelompok masyarakat sebagai pedoman dalam kehidupannay. Atas dasar pengertian diatas maka, kebudayaan di pandang sebagai suatu hasil ciptaan di zaman dahulu. Merupakan suatu pilihan yaitu keanggupan untuk menentukan secara tapat sikap dirinya sendiri dengan lingkungannya.
4. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pendidikan
Hal kebudayaan dapat dibedakan dengan dua hal, yaitu kebudayaan ditinjau dari sudut individu dan dari sudut masyarakat. Hubungan pendidikan dengan nilai-nilai dan sikap-sikap modern, bahwa pendidikan mengubah tingka laku, sikap dan kepribadian seseorang, sehingga sikap dan nilai-nilai seseorang berkembang kea rah yang lebih dinamis dan sempurna.
5. Nilai-nilai Sosiobudaya Bangsa
Dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai sosial itu harus di jabarkan dalam bentuk norma-norma hidup bermasyarakat, sehingga mudah dipahami dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat. Agar semua nilai yang dianut masyarakat tidak, maka masyarakat itu harus mewariskan apa yang telah dimilikinya itu kepada generasi berikut.
6. Aspirasi Pandangan Hidup dan Tanggung Jawab Pendidikan.
Pandangan hidup dapat diartikan sebagai suatu pedoman kearah mana kita berjalan. Betapa pentingnya peranan kesadaran terhadap pandangan hidup yang juga merupakan aspirasi setiap bangsa untuk berjuang menuju cita-cita. Apabila cita-cita yang diinginkan telah dicapai, bukan mustahil kalau muncul cita-cita baru yang mungkin lebih baik dari yang semula.
7. Dinamika Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi.
Tuhan telah memberikan akal budi kepada manusia untuk berpikir dan berkarya dalam menciptakan bernagai hal termasuk teknologi-teknologi canggi. Teknologi ini telah member banyak manfaat bagi pendidikan. Melalui pendidikan seseorang dapat mengubah taraf hidupnya ke tingkat yang lebih baik.
Hubungan antara tingkat pendidikan seseorang adalah;
a. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin tinggi pula tingkat oenghasilannya
b. Tamatan sekolah dasar akan mendapatkan penghasilan maksimal pada usia sekitar 35-44.
c. Tamatan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama pada usia tua mendapatkan hasil yang lebih rendah dari hasil ketika mereka mulai bekerja.








BAB V
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
1. Eksistensi Pranata Sosial
Ada lima macam pranata sosial dalam masyarakat yaitu;
Pranata pendidikan, pranata ekonomi, politik, teknologi dan pranata moral atau etika.
Masing-masing pranata memiliki urusan dan fungsi esensial tertentu bagi kelangsungan hidup dan perkembangan masyarakat bersangkutan. Masing-masing pranata mempumyai urusan dan fungsi esensial tertentu bagi kelangsungan hidup dan perkembangan masyarakat bersangkutan.
2. Sekolah Sebagai Pusat Pendidikan Formal
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berKembang dari dan untuk masyarakat. Lembaga sosial formal ini bisa disebut sebagai satu organisasi, yaitu terikat pada tata aturan formal, berprogram dan bertarget atau bersasaran yang jelas dan memiliki struktur pemimpin dan pengolahan yang resmi.
3. Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan Sekolah dengn Masyarakat di lihat dari dua segi, yaitu;
a. Sekolah sebagai mitra dari masyarakat di dalam melakukan fungsi pendidikan.
b. Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat lingkungannya.
Ke duanya ini di lihat sebagai pusat pendidikan yang potensial.
A.Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
Ada 4 macam pengaruh yang bisa di mainkan oleh pendidikan terhadap masyarakat;
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2. Membawa perkembangan masyarakat
3. Melahirkan masyarakat yang siap bagi kerja di lingkungan masyarakat
4. Melahirkan sikap-sikap positif bagi masyarakat.
B.Pengaruh masyarakat terhadap sekolah
Ada pengaruh timbal balik antara tingkat partisipasi masyarakat dengan kualitas proses penyelenggaraan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat.Jalinan hubungan yang di maksud,realisasinya bisa di wujudkan di dalam berbagai bentuk.Dalam hubungan ini,sangat di perlukan persepsi yang benar dan tanggung jawab masyarakat terhadap eksistensi pendidikan persekolahan. Pengembangan sekolah banyak dipengaruhi oleh ideology dan system nilai para pendidik yang professional.
1. Identitas suatu masyarakat dan dinamikanya senantiasa membawa pengaruhnya terhadap orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan. Program pendidikan dipersekolahan harus tercermin didalam kurikulum, dalam kenyataannya selalu terjadi perubahan-perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu.
2. Berlangsungnya proses pendidikan disekolah juga tidak terlepas dari pengaruh masyarakat, yaitu pengaruh sosial budaya dan partisipasinya.
Perubahan-perubahan yang ada dalam masyarakat mempengaruhi pula materi pendidikan di sekolah, sebab perubahan itu merupakan sala satu sumber yang ada di dalam masyarakat.

Sekolah Dan Masyarakat.
1. Fngsi sosial sekolah
Sehubungan dengan fungsi sekolah tersebut, ada tiga bidang pelajaran sosial yaitu;
a. Control dorongan
Ini dikenal sebagai pola perumusan keinginan yang berbedah dan orientasi masa depan, serta dapat disebut salah satu elemen yang fundamental. Posisi individu lebih penting dalam hierarki sosial dan termasuk dalam masalah yang lebih krusial.
b. Peranan hubungan primer dan sekunder
Hubungan primer melibatkan dua orang yang berhubungan dengan yang lain dalam pengertian luas adalah hubungan seseorang kepada yang lainnya. Hubungan sekunder penting didalam organisasi birokrasi. Masyarakat modern tidak berfungsi tanpa hubungan sekunder dan organisasi sekunder.
c. Inisiasi kebudayaan dominan
Sekolah berfungsi untuk membudayakan murid-murid dari kelompok kebudayaan yang dominan. Dalam masyarakat kecil atau tradisional kebudayaan umum diwariskan kepada generasi baru dengan usaha-usaha informal dari orang tua dan pemuka masyarakat.
d. Diferensiasi dan label sekolah
Fungsi testing, pemilihan dan penetapan label dari sekolah sebagiannya dilaksanakan di sekolah dan prosesnya secara umum pada system pendidikan. Sala satu label sekolah yang penting adalah membawa seseorang menurut tipe sekolahnya.
e. Status solidaritas kelompok
Untuk kelompok-kelompok yang berstatus elit dalam masyarakat, sekolah-sekolah bebas terutama dalam membentuk murid-murid dengan satu fungsi tambahan.
2. Sekolah dan masyarakat menurut kebutuhan
Fungsi penting dari sekolah adalah memberikan kemungkinan terbaik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan minat kelompok masyarakat itu. Sala satu kebutuhan pokok masyarakat adalah bagaimana mereka dapat hidup dalam masyarakat secara baik yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat sekitar.
Dalam pengembangan seolah banyak dipengaruhi oleh ideologis dan system nilai para pendidik yang professional. Dalam kaitannya dengan ini, Ada dua jenis guru;
a. Guru yang intelektual-oriented
Guru semacam ini mendasarkan pendidikannya pada perkembangan intelektual anak didiknya berdasarkan ideology dan system nilai yang dianutnya.
b. Guru yang berorientasi kemanusiaan
Guru semacam ini terdapat dalam masyarakat sekuler (duniawi). Sala satu nilai yang utama adalah kehidupannya melibatkan suatu perjuangan untuk mencapai suatu tingkat kesuksesan materiil dan keagamaan.

BAB VI
PERTEMUAN PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

1. Pendekatan Strategik Pendidikan
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Dengan kemampuan dasar yang tersedia supaya dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka diperlukan berbagai upaya. Sala satu upaya adalah belajar sepanjang hayat yang berintikan membaca baik di lembaga keluarga, masyarakat maupun lembaga pendidikan formal. Pendidikan formal alias sekolah, diselenggarakan lebih terorganisasi dan dilembagakan. Pendidikn semacam ini telah berkembanag baik secara vertical maupun horizontal.
Kemampuan dasar yang tersedia supaya dapat berfungsi sebagaimana mestinya, diperlukan berbagai upaya, yaitu sala satunya adalah belajar sepanjang hayat yang berintikan membaca baik dilingkungan keluarga,masyarakat maupun lembaga pendidikan formal. Kenyataan menunjukan bahwa manusia dapat dididik dalam batas-batas tertentu, yaitu tergantung kepada kemampuan dasar yang tersediah, pengalaman yang didapat, kemauan yang ulet, dan sudah barang tentu takdir ilahi yang dipercayainya.
a. Pendekatan perspektif terpadu
Perspekti terpadu (integrative) adalah suatu pendekatan yang berlandaskan pada norma dan keadaan yang berlaku, menelaah ke masa silam, dan berorientasi kepada masa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi.
b. Pola dasar pengadministrasian pendidikan
Dengan berpedoman kepada konsep dasar pendekatan perspektif terpadu yang dikemukakan, terdapat tiga pola dasar pengadministrasian pendidikan yang perlu diperhatikan, secara mikro, makro dan tingkat kelembagaan.
c. Pola dasar pendidikan secara makro
Apabila kita dapat melukiskan kecenderungan kehidupan dengan cermat dan terpadu, niscaya kualitas manusia Indonesia tinggal landas akan menjelma dan kita dapat melaksanakan tahap pembangunan tinggal landas yang tumbuh atas kekuatan sendiri.
2. Hubungan pendidikan dan pembangunan
Istilah pembangunan sering diartikan pembangunan ekonomi dan industryalisasi, sehingga untuk mengembangkan serta meningkat ini, diperlukan landasan pendidikan yang baik dan kuat untuk menciptakan kualitas manusia yang baik dan dapat diandalkan dibidang tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa titik temu pembangunan dan pendidikan terletak pada unsure manusianya.
3. Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan
Pendidikan membentuk kemampuan manusia dengan memberikan pengetahuan, ketrampilan serta nilai-nilai dan sikap-sikap tertentu. Kemampuan-kemampuan inilah yang kemudian direalisasikan dalam upaya pembangunan.
4. System pendidikan yang relevan dengan pembangunan
Hal ini berarti system pendidikan diatas memiliki tingkat keterhubungan yang tinggi antara bekal pendidikan yang diberikan kepada seseorang,masyarakat atau bangsa.

BAB VII
DINAMIKA PEMBARUAN PENDIDIKAN

1. Konsep pembaruan pendidikan
Lembaga-lembaga penddidikan seharusnya seringa melakukan dan mengadakan studi khusus atau sekolah percobaan untuk mencobakan struktur, system atau metode yang baru, yang bersifat eksperimental sebagai bagian dari upaya pembaruan.
2. Factor-faktor dalam pembaruan pendidikan
a. Guru
Guru adalah sang pengaruh dalam proses belajar mengajar, maka guru harus berpandangan luas serta memiliki kemampuan untuk mempengaruhi siswanya.
b. Siswa
Siswa adalah objek utama dalam proses belajar mengajar, maka dalam mengadakan pembaruan pendidikan yang paling penting adalah memperhatikan segi murid/siswa.
c. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang mampu mendukung serta menjamin lancar serta nyamannya sebuah prosese belajar mengajar, maka perlu adanya bembaruan; gedung, kursi-meja dan lain sebagainya.

d. Program/tujuan/rencana
Tujuan adalah pokok penting dalam sebuah pendidikan. Tanpa tujuan maka segala yang dilakukan akan sia-sia. Tujuanlah yang bisa membuat pendidikan itu berarti.
e. Kurikulum
Kurikulum adalah yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, maka kurikulum sangat berpengaruh terhadap maju mundurnya pendidikan.
3. Analisis tujuan pembaruan pendidikan
Pembaruan pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan menyongsong arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan yang besar.
4. Masalah-masalah sebagai dinamika hidup.
Siklus perubahan sosial merupakan lingkaran masalah. Usaha pemenuhan, masalah baru dan usaha baru dan sebagainya harus diterimah karena sesuai dengan dinamika kehidupan manusia sendiri.
5. Beberapa pembaruan dalam pendidikan di Indonesia
a. Masalah kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar, mengenai ini pemerintah mengadakan bebas PSPP untuk SD, SMP dan SMA inpress.
b. Masalah kualitas. Pemerintah telah berusaha meningkatkan kemampuan guru lewat penataran, menambah fasilitas, dana pendidikan dan system evaluasi yang baik.
c. Masalah relevansi. Dengan kurikulum baru itulah anak-anak dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan zaman.
d. Masalah efisiensi dan evektifitas.seorang pendidik harus mencari system mendidik dan mengajar yang efesien dan efektif.

BAB VIII
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

A. Pendidikan manusia seutuhnya.
1) Dasar hukum
Konsepsi pendidikan seumur hidup mulai dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (ketetapan MPR No. iv/MPR/1973, tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, yaitu
1. Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subjek manusia indonesia seutuhnya, sebagai perwujudan manusia pancasila.
2. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya secara khusus merupakan tanggung jawab lembaga-lembaga dan usaha pendidikan.
2) Realisasi pendidikan manusia seutuhnya
Membahas pendidikan manusia seutuhnya, sebenarnya adalah menganalisis secara konsepsional apa dan bagaimana perwujudan manusia seutuhnya itu. Untuk inilah pemikiran secara konsepsional perlu dirintis. Konsepsi manusia dapat diuraikan seperti;
 Keutuhan potensi subjek manusia sebagai subjek yang berkembang.
 Keutuhan wawasan manusia sebagai subjek yang sadar nilai ( yang menghayati dan yakin akan cita-cta dan tujuan pendidikan).
Tiap pribadi wajar mempunyai wawasan atas nilai-nilai dalam kehidupan.
B. Dasar, tujuan dan implikasinya
1. Dasar-dasar
 Dasar-dasar filosofis
Secara filosofi, hakikat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral egi-segi esensial; manusia sebagai makluk pribadi, sosial, dan susila.
 Dasar-dasar psikofisisnya
Adalah dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia yang memiliki potensi-potensi tertentu.
 Dasar-dasar sosiobudaya
Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang merupakan bagian dari umat manusia dan alam semesta, namun manusia Indonesia terbina pula oleh tata nilai sosial budayanya.
2. Tujuan
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya adalah;
a. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya.
b. Berlangsung selama manusia hidup seirama dengan pertumbuhan kepribadian manusia yang bersifat dinamis.
3. Implikasi
a. Pengertian implikasi
Adalah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu kepetusan.
b. Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup.
c. Materi didikan
Dengan mengingat potensi manusia seutuhnya itu maka dapatlah dikembangkan wujud manusia seutuhnya dengan membina an mengembangkan sikap hidup.
C. Eksitensi pendidikan sepanjang hayat
Menurut konsep life long education, pendidikan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas kehidupan,didalam keluarga, suku bangsa,agama,masjid,gereja,sekolah formal dan sebagainya.
D. Konsekuensi pendidikan
1. Cara belajar
Guru harus mampu membangkitkan motivasi, kemauan yang kuat serta keingintahuan yang kuat untuk terus belajar kerja, belajar menemukan dan menciptakan, mengenal teori-teori serta fakta-fakta.
2. Model pendidikan
Ada empat model pendidikan yang dikemukakan oleh Charles;
 Pre-school education
Adalah tempat yang paling efektif dalam pembentukan kepribadian anak yang demokratis.
 Basic school
Pada fase ini diberikan pengetahuan yang esensial sebagai dasar dan bekal bagi pendidikan selanjutnya.
 Vocational education
Adalah tahap pendidikan yang mempersiapkan pekerjaan/jabatan tertentu.
 Adult education
Adalah pendidikan orang dewasa yang merupakan kunci dari system pendidikan sepanjang hayat, sehingga menduduki tempat yang paling utama dalam system pendidikan.
E. Pembaruan system persekolahan
Ini adalah hal penting yang harus dilakukan, terutama untuk mengubah bentuk sekolah yang tradisional kearah bentuk sekolah yang sesuai dengan perkembangan zaman.
1. Sasaran
Beberapa sasaran yang dapat kita lihat yaitu; kesadaran akan kebutuhan pendidikan sepanjang hayat, peningkatan factor educability, exposure to broad areas of learning, serta mengintegrasikan pendidikan yang berbedah.
2. Isi program
Murid harus diberi landasan yang kuat , alat-alat yang diperlukan dalam studi berikutnya dan pelajaran yang instrumental.
3. Metode dan alat
Yang pertama adalah kerja bebas, kemudian yang dikenal belajar saling member dan menukar pengalaman serta pengetahuan. Penggunaan hasil teknologi dalam pendidikan merupakan suatu keharusan sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik dan efektif.
4. Proses evaluasi.
Evaluasi mesti mempunyai fungsi normative. Dalam hal ini evaluasi mesti fleksibel sehingga murid sendiri akan berpartisipasi dalam membimbung dirinya sendiri. Evaluasi yang baik didasarkan pada system kredit, dan dilakukan secara terus menerus.
5. Struktur
Sekolah harus terpadu secara vertical yaitu sekolah harus merupakan suatu kesatuan dengan tingkat-tingkat yang lain, maupun horizontal.
F. Pendidikan recurrent.
Adalah system yang terutama akan menyangkut orang-orang dewasa dan mendapat tempat yang layak dalam konsep pendidikan sepanjang hayat.
G. Peranan media komunikasi massa
Pendidikan sepanjang hayat berusaha menghilangkan rintangan-rintangan sector pendidikan yang beraneka ragam. Untuk menjawab tanggapan diatas, kiranya media komunikasi massa akan mampu diandalkan untuk memenuhinya. Maka tidak heran apabila media komunikasi massa dipergunakan secara meluas dalam menunjang kegiatan-kegiatan pendidikan.




Kesimpulan.




Dari sepanjang yang dibahas diatas semata-mata untuk mencapai suatu tujuan yaitu mencapai suatu pendidikan yang baik dan mampu menciptakan manusia yang berakhlak dan berkualitas. Untuk mencapai itu tentu membutuhkan usaha yang keras. Dan didalam setiap usaha harus ada dukungan yag baik antara satu sama lain. Dengan dasar pendidikan yang baik, manusia bisa dan mampu mengubah segala sesuatu yang ada. Dengan pendidikan manusia mampu memanfaatkan dengan baik kuasa, karunia dan kemampuan yang di karuniakan Tuhan dalam dirinya. Maka itu kita perlu memahami dengan baik apa itu pendidikan serta terus berusaha untuk menaklukan itu.

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Buka facebookmu.
Kata bijak zackha
Twitter bro.
Youtube, BERNAD
SABRI BIBLE
Nadus 6BERNADUS ZAKARIAS WENI LIWANG

Lamborghini Huracán LP 610-4 t